apa itu skenario dan sinopsis

PEMBUKAAN

APA SIH SEBENARNYA SKENARIO ITU?

Skenario adalah sebuah blueprint atau outline, atau dalam bahasa kita biasa disebuat dengan cetak biru atau buku panduan. Oke, kita pake bahasa yang mudah saja.. kita sebut skenario sebagai buku panduan. Lebih spesifik lagi, skenario adalah sebuah buku panduan dalam sebuah pembuatan film atau sinetron. Karena skenario adalah sebuah buku panduan, tentunya skenario harus dibuat sehingga bisa dimengerti oleh semua pembuat film / sinetron: Produser, Sutradara, DOP, Art Director, semua kru yang bersangkutan, dan tentunya para Pemain yang siap memerankan tokoh-tokoh yang ada di dalam skenario tersebut. Untuk membuat buku panduan tersebut bisa enak dibaca dan dimengerti semua orang, tentunya harus mengikuti format-format penulisan, yang akan dijelaskan kemudian.

Hal wajib dimengerti oleh para calon penulis skenario adalah.. Film / Sinetron adalah bahasa visual. Artinya dalam menulis skenario, kita tidak sedang bercerita kepada para penonton, melainkan mempertontonkan adegan demi adegan kepada para penonton. Berarti sekarang kita tahu, apa yang ditulis oleh kita sebagai penulis skenario adalah, apa-apa yang dilihat dan didengar oleh para penonton.

PREMIS, SINOPSIS & SCENE PLOT

1.      MENULIS CERITA KEREN

Menulis cerita adalah sebuah karya seni, yang penilaian tentang baik atau buruknya sangat relatif. Setiap kita sah-sah saja untuk menulis cerita apapun yang kita mau. Tapi dalam menulis cerita untuk skenario film / Sinetron, jelas ada beberapa hal penting yang layak kita cermati. Yaitu.. kita tidak sedang menulis cerita untuk diri kita sendiri, melainkan untuk kita pertontonkan kepada orang banyak / penonton. Tentunya sedikit banyak kita harus paham, apa yang dimaui para penonton kita?

Sebenarnya mudah-mudah saja, cerita yang kita buat harus mewakili kehidupan para penonton kita. Misalnya: Menurut survey, prosentase penonton film / sinetron kita adalah anak-anak ABG atau remaja yang umurnya 12 – 20 tahun. Wah, berarti gampang dong, buat saja cerita tentang kehidupan anak-anak muda yang umurnya SMP, SMA atau kuliah. Bukti paling otentik ada kok, film “Ada Apa Dengan Cinta” laku keras di pasaran. Alasannya cuma satu kok, cerita yang dikemas di film itu membuat anak-anak SMU di Indonesia terwakili. Mereka hanyut dalam cerita itu. Sehingga ketika keluar dari gedung bioskop, yang cewek merasa jadi Cinta, dan yang cowok bergaya bak seorang Rangga.

Selain itu.. prosentase penonton kita rupanya lebih banyak cewek ketimbang cowok. Artinya jelas, membuat cerita yang memuat konflik-konflik tentang wanita akan lebih diminati. Contohnya banyak lah, ada “Ca-Bau-Kan”, “Detik Terakhir”, atau yang baru-baru ini “Perempuan”.

Masih banyak lagi cerita-cerita yang bisa digali, baik itu drama, action, komedi, atau pun horor. Yang paling penting adalah, setiap cerita pasti ada sosok tokoh yang membuat para penonton simpati, sehingga tokoh itu akan dibela oleh para penonton. Penonton akan makin tegang, apabila tokoh yang mereka simpati menjadi korban sebuah teror. Itu yang biasa terjadi pada film horor.

Jadi singkatnya, selain membuat cerita yang keren, ada hal yang penting yang harus kita pikirkan dalam menulis cerita untuk skenario film / sinetron.. yaitu cerita tersebut disukai para penonton kita.

2.      PREMIS

Biasanya premis hanya dibuat dalam 1 atau 2 kalimat saja. Bagi sebagian penulis skenario, premis sangat penting, mengingat premis ini akan diletakan di depan / di atas sebelum sinopsis. Hanya 1 atau 2 kalimat, premis sudah bisa mewakili apa yang akan diceritakan dalam film tersebut.

Contoh:

Film PENGABDI SETAN, premisnya: “Seorang pembantu datang untuk merebut harta majikannya, dengan cara mengabdi pada setan.”

Film ADA APA DENGAN CINTA, premisnya: “Cinta menipu dirinya sendiri, di hatinya ada cinta. Cinta kemudian jujur, namun cinta itu sudah hampir pergi.”

3.      SINOPSYS

Sinopsis adalah sebuah ringkasan cerita. Ingat, ringkasan cerita! Ringkasan, berarti dibuat secara ringkas. Singkat, padat, dan jelas. Pembuatan sinopsis adalah proses yang amat penting. Karena dari sinopsis inilah, Produser akan menentukan cerita tersebut layak diproduksi atau tidak. Sebab, banyak cerita yang sebenarnya baik / bagus, tapi gagal dieksekusi hanya lantaran si penulis skenario kurang piawai dalam menulis sinopsis.

Sinopsis harus ditulis stright to the point, artinya langsung pada permasalahan. Karena si pembaca sinopsis (produser, atau pun skrip editor) hanya ingin tahu cerita dan masalah yang terkandung dalam cerita tersebut. So, bisa dibayangkan kan, jika sinopsis dibuat secara mendayu-dayu dan lamban. Bisa jadi produser membuang sinopsis kita di tong sampah!

Setiap paragraf dalam sinopsis harus sudah menunjukan kesinambungan cerita.. ada ceritanya.. ada isinya.. bukan hanya sekedar proses!

Biasanya, kalo sudah sering bikin cerita, kita sudah paham, menulis sinopsis sudah memikirkan dramaturgi. Artinya di sinopsis itu sudah tergambar dengan jelas: Apa masalahnya? Bagaimana masalah membesar? Dan seperti apa puncak masalah (biasa disebut turning point / klimaks)? Dan seperti apa penyelesaiannya.

Namun.. ada juga penulis yang tidak mau menuliskan penyelesaian ceritanya, agar si pembaca akan penasaran, seperti apa akhir dari cerita itu. Jenis sinopsis yang seperti ini harus punya masalah, konflik dan puncak masalah yang memang kuat, menggigit dan menarik. Kalo nggak menarik, Produser pasti ogah pengen tau hasil akhirnya.

Contoh sinopsis yang lamban:

Pagi itu indah sekali. Palupi jalan santai dan ceria menuju sekolahnya. Memang seperti itulah Palupi, selalu ceria. Sesampainya di sekolah..

Pembahasan:

Sinopsis di atas bisa kita baca, sangat lamban, sangat bertele-tele. Kalo produser yang baca pasti sudah malas. Karena dari 3 kalimat yang dibuat, kita nggak dapat apa-apa.

Contoh sinopsis yang stright to the point:

Heni yang sering mengharumkan nama sekolah lewat tari daerahnya, kini harus menerima kenyataan, diarak keliling sekolahnya karena aib yang dibuatnya. Seminggu kemudian dia dikeluarkan dari sekolahnya lantaran terbukti ngesex dengan guru biologinya.

Pembahasan:

Dari 2 kalimat awal saja kita sudah bisa tahu, apa yang terjadi. Dan pasti kita ingin tahu, seperti apa cerita selanjutnya. Setiap kalimat mengandung makna yang panjang, bukan hanya sekedar basa-basi untuk manjang-manjangin cerita saja.

MEDIA TV

kami adalah club media patner televisi nasional dan lokal,dimana kami selalu berbagi ilmu dan sharing tentang broadcast kepada kawan – kawan club yang baru atau yang sudah lama bergelut di dunia entertaiment bagi teman – teman yang ingin bergabung dengan kami membahas berbagai hal tentang seni dan audio visual,kami selalu welcome untuk newbie ayo kita berkarya.